Praktik Sosial Pemberdayaan Penyandang Disabilitas Netra Melalui Komunitas Tuna Netra (KTN) di Desa Babadan
DOI:
https://doi.org/10.24036/scs.v10i2.607Keywords:
Disabilitas, Komunitas, Pemberdayaan, Praktik sosialAbstract
Penelitian ini bertujuan mengkaji aktivitas pemberdayaan dan praktik sosial yang terbentuk melalui KTN di Desa Babadan Kabupaten Blitar, Provinsi Jawa Timur. Perbedaan penelitian dengan penelitian terdahulu terletak pada pelaku pemberdayaan yang juga merupakan seorang penyandang disabilitas. penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus yang dilakukan pada bulan Februari-November 2023. Penelitian ini akan dianalisis melalui rumus teori praktik sosial Pierre Boudieu (Habitus x Modal) +Ranah=Praktik. Metode analisis data yang digunakan adalah model analisis interaktif oleh Miles dan Huberman yakni pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder yang mana data primer diperoleh dari proses pengamatan dan hasil wawancara lapangan dengan 7 pelaku pemberdayaan dan 4 stakeholder KTN sedangkan data sekunder diperoleh dari berbagai literatur yang relevan dengan konsep peneliti. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberdayaan penyandang disabilitas netra melalui KTN memiliki aktivitas pelatihan skill dan kemampuan yakni produksi keset, telur asin, sambal pecel, baca tulis huruf braille, dan skill pijat secara rutin setiap minggunya dapat memberikan kemandirian skill yang berkelanjutan bagi anggotanya. Praktik sosial pemberdayaan KTN terbentuk dari adanya kombinasi pola perubahan habitus menuju ke arah yang lebih baik, modal sosial yang kuat, yang mana menjadi penentu keberadaan ranah yakni pemberdayaan KTN di Desa Babadan Kabupaten Blitar. Penelitian memiliki kontribusi akademis yakni korelasi antara praktik sosial dalam pemberdayaan penyandang disabilitas netra melalui sebuah komunitas.