Strategi Pemertahanan Nilai Sosial Bagi Petani Lahan Kering: Tantangan dan Harapan
DOI:
https://doi.org/10.24036/scs.v10i2.476Keywords:
Gemohing, Lahan kering, Nilai sosial, Petani, Strategi pemertahananAbstract
Dinamika pembangunan masyarakat desa selalu dalam proses ada dan menjadi. Masyarakat desa senantiasa mencari keseimbangan hidupnya sendiri di tengah gempuran krisis, tantangan dan pengaruh perubahan global. Begitu pula dengan petani lahan kering; kemiri dan kopi di Desa Leraboleng yang tengah menghadapi gempuran krisis ekologi lahan kering dan kekuatan ekonomi kapitalis. Permasalahan sosio-ekologis ini dikaji lebih mendalam untuk mengetahui kondisi real nilai-nilai sosial pada masyarakat petani. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan strategi pemertahanan nilai sosial dalam masyarakat petani lahan kering, yaitu petani kemiri dan petani kopi di desa Leraboleng. Penelitian ini menjadi urgen, penting dan mendesak karena situasi krisis nilai sosial masyarakat petani lahan kering harus dijawab oleh masyarakat sendiri dengan menemukan strategi pemertahanan nilai sosial yang bersumber dalam kearifan lokal masyarakat. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif melalui studi kasus. Hasil penelitian membuktikan bahwa realitas nilai sosial dalam masyarakat lahan kering sedang tergerus oleh tantangan internal dan eksternal seperti sistim ekonomi kapitalis, harga komoditi kemiri dan kopi ditentukan oleh para pedagang yang merupakan pemilik modal. Strategi pemertahanan dilakukan melalui proses transformasi dan rekonstruksi (lanskap ekologis) nilai-nilai sosial gemohing melalui badan usaha milik desa (BUMDES) berbasis pertanian dan peraturan desa (PERDES), kelembagaan dan hukum adat yang bersumber dari nilai-nilai kearifan lokal masyarakat Desa Leraboleng.